Selasa, 12 April 2016

KOREAN FANFICTION// The Job1// akkindastoryline

Title: THE JOB
Author: Graciela Putri
Ratting: PG 15
Genre: Romance
Cast:      NK (Namakamu)
Byun Baekhyun


~NK Yamadha~

“Appa, eoma apakah kalian tetap akan pergi?” ucap seorang yeoja cantik nan imut yang bernama (NK)
“Ne, Appa dan Eoma tak akan lama, hanya 1 bulan saja” jelas seorang namja yang disebut Appa
“Tapi...” ucap (NK) yang langsung diputus oleh Eomanya
“ Kau tak sendirian. Kita sudah menyuruh orang kepercayaan Appa untuk menjaga kau” ucap yeoja cantik yang sudah pasti eoma dari (NK).
“Baiklah,, hati hati dijalan eoma, Appa. Annyeong, aku pasti akan sangat merindukan kalian berdua” ucap (NK)

15 menit kemudian
*(NK) pov*

Tokk...Tokk.. Tokk..
“Nuguya?!” ucapku yang langsung berjalan ke arah pintu dan membukanya
“Yak!” ucap namja yang jika diukur dia lebih tinggi dariku dan memiliki kulit yang putih dan,, ahh tidak namja ini sangat tampan dan bibirnya yang err sangat menggoda. Aishh mengapa aku jadi berpikir seperti ini.
“Eumm,, kau siapa?” kataku dengan nada yang cukup sopan
“Kau (NK) bukan??” ucapnya
“Ne” singkatku
“Aku adalah orang yang diberi tugas untuk menjaga kau, aku ialah orang terpercaya Appamu. Namaku Byun Baekhyun”
“Eohh.. silahkan masuk Baekhyun-ah”  “Mengapa Appa mempercayai orang ini, dari segi badannya saja tidak terlalu berotot” batinku
“Apakah dirumah ini tidak memiliki pembantu?” tanya Baekhyun
“Eoh itu, aniya. Karna Appa dan eomma ku tidak mudah percaya kepada sembarang orang” ucapku
“Ah, apakah kau juga akan tinggal disini bersamaku?” ucapku lagi
“Ne”

Aishh, aku lupa menceritakan tentang hidupku. Aku dari keluarga Yamadha pengusaha bank yang sudah terkenal di berbagai penjuru negri. Aku anak satu satunya dan dari situ aku sangat dijaga oleh orangtuaku karena akulah penerus mereka.
“(NK)-ah”
“Wae?” aku mengernyitkan dahiku
“Yak! Baekhyun! Menunduk!” ucapku dengan nada sangat kaget karena melihat cahaya merah atau sering disebut laser, dan itu sudah pasti senapan jarak jauh
Dorr!! Dan benar saja! Rumah ini diserang oleh sekelompok orang yang mungkin di depan ada sekitar 5 orang,, dan tiba tiba saja kami dikepung!
“Eotokhe? Bagaimana ini??” ucap Baekhyun panik
“Kita lawan saja mereka” ucapku dengan sebuah busikan
“Mwo!”
“Serang!!” ucapku
Wow! Akhirnya aku bertarung juga dengan jurus jurus yang kepelajari dengan Appaku dari kecil. Aku melawan 3 orang sekaligus. Aku bertarung dengan sangat brutal! Sungguh ini sangat menyenangkan, sepertinya semuanya sudah kukalahkan 3 kecoro yang tak berguna itu. Dan sepertinya Baekhyun juga sudah mengalahkan mereka.
“Daebak. Kita mengalahkannya tanpa ada luka dan hanya dengan waktu beberapa menit mereka semua sudah pingsan saja. Dasar tak berguna!”
“Sepertinya kita harus segera meninggalkan rumah ini dan berpindah ke rumahku yang satu lagi, ini sudah tidak aman” ucapku
“Mwo! Arraseo” “Kemasi barang barangmu” ucap Baekhyun
“Arraseo”

#(Nama Kamu) pov
 Via Telfon
“Yeoboseo Appa!?”
“Ne” ucap Appa
“Kami akan pindah ke rumah yang lebih aman Appa,, Aku dan Baekhyun diserang oleh 5 orang yang tiba tiba saja menembaki kami, dilihat dari peluru yang digunakan kelihatanya mereka menyerang dari jarak 10 meter” jelasku
“Emm, Appa ingin kau merusak telfon ini. Appa tidak ingi kalian meninggalkan jejak” ucap Appaku dengan nada bicara yang cukup santai
“Arraseo Appa” aku menutup telfonnya
Via telfon off

“Eotokhe?” ucap Baekhyun yang tiba tiba berada di sampingku sehingga membuatku terkejut
“Ahh kau ini mengagetkanku, Ayo! Cuss!?” ucapku bersemangat dengan dibarengi membuang telfonku dengan memasukannya ke dalam akuarium
“Aigo! Begitu kayanya kau ini sampai sampai telfon pun hanya sekali pakai” ejek Baekhyun
“Yak! Tidak,  hanya saja aku sedang menghilangkan jejak kita, karena memungkinkan  mereka bisa melacak kita dengan sinyal telfon” jelasku
Untung saja Baekhyun todak banyak bacot! Bisa bisa aku serangan jantung dini. Kali ini aku menggunakan motor kesayanganku, yang mana lagi kalau bukan motor ninjaku. Jika dilihat lihat Baekhyun sangat terkejut.
“Kajja” ucap Baekhyun
“Rupanya selera kita sama, kita sama sama menyukai motor” ucapku bangga.
Selama perjalanan aku selalu beraksi dan yang lebih mengejutkan lagi Baekhyun juga mengikuti gayaku dari gaya saat aku berdiri diatas motorku. Semua gayaku ia ikuti.

Sesampainya dirumah aku langsung saja menaruh tasku di sofa ruang tamu lalu melakukan aktifitasku seperti biasa.

#(Nama kamu) pov end
#Byun Baekhyun pov
Pertama kai melihat (NK) Yamadha ingatanku langsung tertuju pada 2 orang yang sangat kuhormati dengan rambut yang berwarna merah, aku yakin rambut itu menuruni dari Appa nya yang berdarah Irlandia, matanya berwarna biru yang sangat mirip dengan Appa. Tubuh tinggi dan putih seputih susu ini sangat menuruni Eommanya yang berdarah Jepang.
Aku sangat kagum dengannya, sebenarnya aku mengaguminya sudah sejak dulu, entah perasaan apa ini yang jelas aku menyukainya. Dibalik tubuhnya yang mungil ini terdapat otot otot yang kuat, tangannya yang putih ini sudah terkena oli.
“Apa yang kau lakukan??”tanyaku
“Pabbo! Aku sedang memperbaiki motorku agar tidak bisa dilacak oleh para penjahat itu” ucapnya

Sore harinya aku sangat bosan karena tidak ada eksen (?) apapun dalam sehari ini. Tiba tiba saja telfon seluler berbunyi. Secara otomatis aku mengangkat gagang telfonya namun tiba tiba muncul suara “Masukan Kata sandi” Memang bos Yamadha tidak mudah mempercayai orang lain. Jika masalah password itu aku dapat menggunakan informasi yang bertebaran. Jika dilihat lihat bos Yamadha dia lebih suka teka teki otomatis password ini berupa angka, dan dengan mudahnya aku menekan beberapa digit angka beberapa detik kemudian “Kata Sandi anda benar” Yess! Itu menurutku hal yang sudah biasa. Kemampuan Byun Baekhyun tidak terkalahkan. Hahah tidak apalah menyombongkan diri sebagian dari iman (?) :D          Tiba tiba saja muncul gambar bos Yamadha, sepertinya ini video call

“Sudah bisa kutebak pasti kau yang akan membuka pesan ini, karena aku telah mengetahui kelebihan kau yang bisa mengetahui teka teki, dan kau bisa dengan mudahnya menebak strategi. Aigo, langsung saja, aku menugaskan kau dengan (NK) dan aku harap kau bisa menjaga (NK). Kalian aku tugaskan untuk menonaktifkan bom yang akan meledak dalam waktu empat hari. Lokasinya berada di xxxxxx dan aku harap kalian berangkat sekarang juga. Karena mereka para penjahat itu mengincar kalung (NK) karena hanya kalung (NK) lah yang bisa meledakan seluruh dunia, tapi walaupun mereka tidak bisa mendapatkan kalungnya mereka masih tetap bisa menghancurkan seluruh Korea ini. Kuperingatkan, Misi mereka adalah menghancurkan dunia dan mengambil kekayaan yang sebanyak banyaknya di bumi, lalu mereka akan membuat planet sendiri. Dan semua manusia di bumi ini sekarang bergantung pada kalian berdua” pesan ini akan meledak dalam waktu 5,4,3,2,1 dorrrr!!!
“Ehhh, si bos kaya gorila ngamuk, kenapa juga harus dihancurkan!?” ucapku
“ Yak! apa yang terjadi” ucap (NK) yang sangat panik ketika mendengar ledakan
“Kita diberi tugas untuk me nonaktifkan bom yang akan meledak dalam waktu 4 hari lagi, dan Appamu menyuruh kita untuk bergegas sekarang, karena seluruh nyawa di dunia ini ada di tangan kita” ucapku memperjelas
“Wae? Kita saja tidak memiliki senjata apapun?!” “bagaimana kita akan menyerang!” ucap (NK)
Astaga kenapa aku tak memikirkanya ya. Pabbo sekali aku, tapi tunggu2 sepertinya ruangan ini terdapat ruangan rahasia manum dimana?
“Eumm, apakah kau bisa menggambarkan denah rumah ini” tanyaku
“Yak ini bukan saatnya untuk bermain main”
“ -_- sudahlah laksanakan saja” ucapku sambil memberikan 1 lembar kertas dan spidol hitam
Kupandangi (NK) dari samping rambutnya yang terurai berwarna merah panjang yang diikat dengan asal2an , hidungnya mancung, dan matanya yang bulat warna biru ditambah lagi bibir mungil berwarna pink. Sungguh sangat catik dia.



#Baekhyun pov end
#(Namakamu) pov

Sebenarnya aku tak bisa menggambar dan gambaranku pun sangat jelek, tapi tunggu. Aku merasa sedari tadi Baekhyun memandangiku sembari senyum senyum. Sebenarnya aku merasa sangat risih sampai akhirnya –Dughhhhhhh-
“Awww, apa yang kau lakukan! Kau ini ingin membunuh orang yang sangat tampan seperti diriku ini!” ucap Baekhyun kesal
“Yak! apa kau sudah gila. Dari tadi kau senyum senyum sendiri sambil menatapku. Aku tau kalau aku ini memang cantik tapi tolong ya, aku sangat risih dengan pandanganmu itu” ucapku dengan Pdnya
Hey tapi kenapa hasil sketsa nya menunjukan ke arah ruang yang tak pernah kubuka? Tiba tiba saja Baekhyun langsung berjalan menuju ruangan yang aku sebut sebut tadi. Tiba tiba saja pintu dibuka dan mengeluarkan entah alat apa itu.
“Hey! (NK)ah” ucap Baekhyun
“Ne, aku sudah tau” ucapku songong
Sebenarnya aku tak tau. Hanya coba coba saja dan menempelkan tanganku pada tempat tangan yang mengambang di sebelah kanan, dan tiba tiba saja lampu menyala dengan terangnya. Langsung saja aku masuk dan terdapat banyak senjata. Disisi lain aku melihat ada 2 buah tabung yang bertuliskan (NK) dan Byun Baekhyun. Langsung saja aku dan Baekhyun masuk ke tabung yang bertuliskan nama masing masing. Di dalam tabung terdapat sebuah lampu yang sangat terang, sebuah baju dan juga 1 tas ransel yang bertuliskan “Selesaikan Misi Kalian” tanpa pikir panjang aku langsung saja mengganti pakaianku dengan pakaian yang sudah disediakan yaitu: baju tanpa lengan yang berwarna hitam dan celana pendek yang hanya 10 senti dari atas lutut dan aku gunakan tempat pistol atau apalah namanya yang dipakai di pinggang, dan aku menggunakan jas manel yang panjangnya selutut dengan menggunakan sepayu wejes yang senada tak lupa dengan tas ran sel, rambutku yang berwarna merah ini aku kepang, dan aku menggunakan kacamata wow! Aku sungguh keren.
 Akhirnya aku keluar dengan penampilanku yang sudah berbeda. Sudah pasti aku tambah keren dong :D dan aku melihat baehyun sudah sangat keren tapi masih terlihat keren aku.
“Kajja,! Sepertinya isi tas ini berharga , rupanya Appaku sangat cerdas” ucapku bangga
“Yak! ayo berangkat” ucap Baekhyun
“Kita naik apa? Motor? Itu tidak mungkin karena tempatnya di gurun salju” aku memperjelas
“Tenang saja :D Mari ikut aku”
Aku hanya bisa menggembungkan pipiku saat melihat helikopter di garasi belakang aku hanya bingung apakah Appaku sudah merencanai semua ini dari jauh jauh hari?
“Apa kau bisa mengemudikanya?” tanyaku
“Ne” Ucap Baekhyun dengan nada yang sombong, rasanya ingin sekali menonjok  mukanya yang sok cakep itu.

Selama perjalanan aku berbincang bincang mengenai strategi yang akan digunakan. Selama 3 jam menunggu akhirnya sampai di tempat tujuan, untung saja aku menggunakan mantel jaket, karena udara disini sangat dingin
-Eomma, Appa, aku mencintai kalian- batinku
Sembari memegang kalung pemberian orang tuaku sebenarnya aku sedih saat mengetahui yang diincar adalah kalungku, karena kalung ini terbuat dari batu entah apa itu namanya. Dan aku sangat menyukainya
“Kajja. Time is money” ucapku
“Hey, kau ini sangat tidak sopan”
“Baekhyun-ah sepertinya disini tidak ada apa apa” ucapku
“Kau benar” “Tapi menurut informasi Appamu ada disini” cletuk Baekhyun
“Hey, itu ada orang!”
Orang itu terus berjalan dan tiba tiba saja menghilang, apakah dia hantu? Tapi menurutku sepertinya ada jalan rahasia
“Baekhyun-ah kau ikut aku ne” ucapku
“Kajja, tak usah menunggu lama lagi” Baekhyun langsung saja berjalan dan dan mendahului aku. Dan benar saja disini terdapat pintu rahasia yang tak terlihat! Sesampainya di dalam ternyata suhunya sangat panas, lagsung saja kubuka mantel jaketku.

#(Namakamu) pov end
#Baekhyun pov

Saat melihat (NK) membuka mantelnya aku terkejut karena saat kulihat ternyata dia hanya menggunakan pakaian tanpa lengan dengan model yang ketat “wow” itu sangat menggoda imanku. Apalagi dadanya, ya walaupun tak terlalu besar :D Ah sudahlah kenapa pikiranku jadi yadong begini
“Eumm kau yang me nonaktifkan bom tersebut ya karena jalan yang paling cepat melalui tangga sebelah kakan dan aku akan mengalihkan para penjaga ok?” ucapku
“Rencana kau terlalu mudah, lebih baik kita serang saja langsung” ucap (NK) yang langsung berjalan tapi dengan cepat aku langsung menarik tanganya karena ada sebuah peluru yang akan mengenainya.
“Gawat, kita sudah ketauan” ucap (NK)
“Kajja, cepat masuk ke dalam lorong yang sangat gelap dan sempit itu” entah setan apa yang menghasutku tiba tiba aku mencium (NK) dan melumatnya.



TBC..... 

KOREAN FANFICTION// She Is My Angel2/ akkinda



Title: SHE IS MY ANGEL (Chapter 2)
Author: akkinda
Genre: Romance
Rate: pg
Cast: Jung Nana
         Jung Chanwoo


 Happy Reading!!


CHAPTER 2



Nana membelakak setelah mengetahui jika yang menyewa cafe ini adalah keluarga Chanwoo. Tanganya sudah tidak kuasa lagi menggenggam lap pel, ia menjatuhkanya dan membuat Chanwoo dan Presdir Jung menoleh.

“Nana!?...” batin Chanwoo. Raut mukanya langsung berubah seketika dalam pikiranya bertanya tanya. Mengapa Nana berada disini, apa dia bekerja di cafe ini. Tapi Chanwoo segera membuang raut mukanya itu agar Appanya tidak curiga. Beberapa menit kemudian datang beberapa orang yang merupakan keluarga besa Chanwoo.

Mobil merah mengkilap berhenti tepat di depan pintu cafe. Nana yang melihatnya kagum. ‘Ini seperti keluarga kerajaan’ pikirnya. Sebuah kaki yang jenjang putih mulus dengan dilengkapi high heels merah yang melekat di telapak kakinya muncul dari pintu mobil.


“Ah Yura ternyata sudah datang” ucap Appa Chanwoo
“Nuguya?” Chanwoo mengernyitkan dahinya
“Appa dan Eomma sudah sepakat akan menjodohkanmu dengan Yura”
“Mwo!!” Chanwoo membulatkan matanya

Nana yang tak sengaja mendengar pembicaraan itu menghentikan aktifitasnya mengelap piring. ‘Apa yang terjadi. Apa aku mencintai chanwoo?’ pikirnya.

“Kenapa Appa tidak membicarakan ini denganku! Aku tidak...” ucap Chanwoo terputus karena Yura datang
“Yura-ah silahkan duduk” “Ah nyonya Kim, lama tidak bertemu” sapa Appa Chanwoo kepada Eomma Yura
“Ne, aigo Chanwoo tampan sekali seperti ayahnya” puji Eomma Yura
“Ah ahjuma jangan berlebihan” ucap Chanwoo
“Jangan panggil aku ahjuma, panggil saja aku Eomma. Lagipula sebentar lagi aku akan menjadi mertuamu” jelas Eomma Yura
“Eomma apa namja ini yang bernama Jung Chanwoo?” tanya Yura dengan sopan
“Ne”
Yura tersenyum simpul menatap Chanwoo

“Eumm, jadi kapan kita akan melaksanakan pertunangan untuk Chanwoo dan Yura?” tanya Appa Chanwoo
“Mwo. Tunangan!!” ucap Chanwoo dan Yura bersamaan, pandangan mereka bertemu di satu titik. Sangat terlihat kecanggungan di antara mereka.
Nana yang mendengar itu tersentak lagi hatinya. Matanya sudah mulai membendung air matanya tapi tangan putihnya segera menghapusnya sebelum air mata itu menetes.



@Author pov end
@Jung Nana pov




Aku keluar dari cafe itu dan menarik nafas panjang. Suasana luar cafe begitu mencekam setelah cafe itu disewa untuk pertemuan keluarga Chanwoo dan Yura. Aku mulai berjalan menelusuri jalan pulang melewati jalan setapak kecil. Melihat lampu lampu yang menyala dipinggir jalan. Menikmati kota Seoul dimalam hari

“Chakkaman! !”  sepertinya ada yang berbicara denganku. Dia berada dibelakangku lalu memanggilku. “Nana” Suara itu sepertinya familiar ditelingaku. Akupun membalikan badanku.
“Kau.. Chanwoo apa yang kau lakukan” “Bukankah kau sudah pulang” tanyaku lagi
“Aku sengaja kesini lagi,, kajja” Chanwoo menarik tanganku dan hendak menggandengnya
“Kau pulanglah. Aku tidak mau berurusan dengan Appamu. Lagipula bukankah kau sudah dijodohkan dengan yeoja itu” aku menepis tanganya
“Ahh dia, Kim Yura. Dia gadis yang baik” “Tapi aku tidak menyukainya”
“Tapi acara pertunangan itu juga akan dilaksanakan kan? Ah sudahlah kau pulang saja. Aku bisa pulang sendiri”
Chanwoo mengambil tanganku lagi dan menyerahkan sebuah tas kecil
“Mwoya?”
“Itu payung dan jaket yang kau berikan dulu. Gomawo”
“Cheonma. Sekarang pulanglah”
“Ani. Aku ingin mengantarmu” “tenang saja, appaku tidak mengetahui hal ini”

Kami berdua mulai berjalan bersebelahan di jalan setapak itu. Masih hening, tidak ada percakapan. Akupun juga bingung akan memulai pembicaraan darimana.


“Apa kau tidak membaca surat itu?” Chanwoo akhirnya memulai pembicaraan
“Surat apa?” tanyaku
“Surat yang kutaruh dilokermu”
“Surat? Loker??” aku berpikir sebentar. Mungkinkah surat yang Bobby tulis itu sebenarnya surat dari Chanwoo.
“Mian”

Sampai akhirnya kami berada di ujung jalan rumahku. Aku menghentikan langkahku.


“Aku sudah sampai. Gomawo kau sudah mengantarku” ucapku sopan
“Yak! hanya itu?! Kau tidak menawariku untuk mampir kerumahmu?”
“Aigo. Kau ini”
Pletakkk. Aku memukul kepalanya karena Chanwoo terus menawar.

“Aku pulang” aku membuka pintu rumahku. Aku sengaja lewat pintu samping rumahku karena itu jalan yang cepat agar aku sampai ke kamarku. Aku melepas sepatu dan menggantinya dengan sendal yang berada di dekat pintu.

“Kau sudah pulang Nana-ah” ucap Eommaku dari dalam

“Emm Eomma dimana toiletnya. Aku sudah tidak tahan lagi” ucap seseorang 
yang ternyata dia Chanwoo berada dibelakangku

“Kau masih mengikutiku!!” ucapku
“Diamlah. Dimana toiletnya sebelum aku mengompol disini”
“Aigo!, disana” aku menunjuk ke sebuah pintu yang merupakan pintu toilet

“Nana-ah siapa namja itu? Apa dia namjachingumu?” Eommaku sudah mulai mengintrogasiku

“Ani, dia Jung Chanwoo temanku”singkatku

“Jinjja? Sepertinya dia anak baik baik. Dan dari penampilanya eomma rasa dia anak orang kaya” tebak eommaku

“Ne benar, dia adalah putera pengusaha presiden Jung (bukan presiden korea, Cuma presiden pengusaha besar)”

“Mwo!” eommaku membelakakk

“Ah gomawo eomma, Nana” Chanwoo tersenyum simpul memandang eommaku sopan. Mwo! Eomma? Sejak kapan dia memanggil eommaku dengan sebutan ‘Eomma’
“Geumanhae. Kau bisa pulang sekarang. Aku tidak mau appamu gelisah” ucapku
“Yak! apa kau mengusirku?”
“Chanwoo-ah Nana benar, lagipula kau belum meminta ijin kepada appamu. Kau bisa datang lain kali kesini” jelas eommaku
“Ne eomma, aku pulang. annyeong” Chanwoo pun berlalu, berjalan pulang kerumahnya


@Jung Nana pov end
@Author pov


Nana merebahkan tubuhnya di sebuah kasur empuk yang tak terlalu besar itu. Matanya menerawang langit langit kamar. Pikiranya sedang tertuju pada semua hal yang ia lakukan seharian ini. Chanwoo Chanwoo dan Chanwoo lagi. Tiba tiba namja itu muncul di pikiranya sampai Nana menutup matanya.

Nana berjalan di sebuah taman yang amat sepi. Berjalan dengan santai sambil menikmati senja di taman itu. Bunga sakura yang mulai berjatuhan menambah kesan indah disana. Nana menghentikan langkahnya, Tiba tiba matanya tertuju pada sosok bayangan namja yang berrada di depanya. Mungkin namja itu berada 100 meter dari Nana berdiri. Kemudian ia berjalan hendak menghampiri namja itu. Perlahan lahan bayangan itu berubah menjadi sososk namja yang sebenarnya. Namja itu sudah tak asing lagi bagi Nana. Appanya. Awalnya Nana tak mempercayai ini, appanya telah meninggal tapi sekarang berada di depanya.

“Appa...” batinya menagis sambil menyebut namanya. Nana berjalan semakin dekat dan hendak memeluk appanya
“Nana.. puteriku” Appanya juga memeluk Nana untuk melepas rasa rindu
“Appa” sekali lagi Nana bergumam
“Nana-ah jaga Eomma dan Eonni dengan baik. Jangan sekali kali kau membenci mereka, kau juga harus menjaga kesehatanmu” “Appa juga berpesan padamu untuk berhati hati dengan Bobby. Bobby itu orang yang yangat berbahaya, dia bisa membunuh eomma dan eonni bahkan dia juga bisa membunuhmu. Tapi disisi lain ada malaikat yang menjagamu. Dia Chanwoo. Dia akan selalu menjagamu walaupun Appanya pasti menentang semua ini” ucap Appanya yang masih dalam keadaan memeluk Nana


Tiba tiba tubuh kekar itu mulai tidak bisa Nana rasakan. Appanya menghilang lagi.
“Appa!.. Appa!!” Nana berteriak sekeras kerasnya memanggil appanya tapi apa daya, Appanya tidak kembali.

Nana tersentak dan membuka matanya. TERNYATA HANYA MIMPI!


-----------------------00-----------------------


Jung Nana menghembuskan dan menghirup nafasnya dalam. Udara dingin dan aroma kota Seoul di pagi hari memang membuat hati siapa yang menghirupnya menjadi tenang. 06:30 KST masih terlalu pagi untuk murid SMA masuk sekolah karena jam pelajaran dimulai pukul 8, tapi tidak untuk Jung Nana. Sekarang ia sedang tidak ada jadwal bekerja dipagi hari, jadi ia memutuskan untuk berangkat sekolah lebih awal.
Sekali lagi Nana menghirup nafas dalam menatap sebuah taman yang cukup luas dibawahnya. Ya! Dia ada di balkon sekolahnya, matanya mulai terpejam terbawa oleh hembusan angin. Drttttt drtttt.. sebuah dering ponselnya menngagetkannya, matanya membelakak dan tangannya segera mengambil ponselnya yang berada di saku bajunya.

“Kau dimana? Aku ada di depan rumahmu. Kita akan berangkat sekolah bersama” sebuah pesan singkat dari Jung Chanwoo, tak lama setelah membaca pesan itu Nana langsung mengetik beberapa kata dan membalas pesannya

“Mianhae, tidak usah repot repot menjemputku dengan mobil ferari hitam mu. Lagipula aku sudah di sekolah. Gomawo” balasnya
“Anio. Aku berjalan dari rumah. Baiklah kalau kau sudah berada di sekolah. Annyeong” balas Chanwoo


“Ah, Nana. Sepertinya kau harus punya pacar sekarang.” DEG~ Ucap Chanwoo dari arah belakang dan membuat Nana kaget.
Aigo, kau ini mengagetkanku saja . Eh? Kenapa?” tanya Nana dengan heran. Chanwoo tersenyum simpul
“Kau tak bosan begini terus?”
“Apa maksudmu? Bicaralah yang benar! Kata-katamu sulit dimengerti huh!!” Nana menjitak kepalanya keras. Lagi-lagi Chanwoo hanya tersenyum. Tak biasanya. Dia akan membalas dengan jitakan jika aku menjitaknya. Itu sudah pasti
“Chanwoo-ah kenapa kau tiba tiba membahas pacar?” Nana mengernyitkan dahinya
“Jung Nana-ah Saranghae. Aku mencintaimu”

DEG~DEG

Jantung Nana berdetak cepat. Ia sama sekali tak menyadari kalau namja disampingnya ini mencintainya.

“Ah a-aku..” Nana gugup

Chanwoo dengan cepat menghambur memeluk Nana dengan erat
“Aku ingin kau menjadi yeojachinguku” bisik Chanwoo
“MWO!!”




TBC,,