Title: SHE IS MY ANGEL (Chapter 2)
Author: akkinda
Genre: Romance
Rate: pg
Cast: Jung Nana
Jung
Chanwoo
Happy Reading!!
CHAPTER 2
Nana membelakak setelah mengetahui jika yang menyewa cafe
ini adalah keluarga Chanwoo. Tanganya sudah tidak kuasa lagi menggenggam lap
pel, ia menjatuhkanya dan membuat Chanwoo dan Presdir Jung menoleh.
“Nana!?...” batin Chanwoo. Raut mukanya langsung berubah
seketika dalam pikiranya bertanya tanya. Mengapa Nana berada disini, apa dia
bekerja di cafe ini. Tapi Chanwoo segera membuang raut mukanya itu agar Appanya
tidak curiga. Beberapa menit kemudian datang beberapa orang yang merupakan
keluarga besa Chanwoo.
Mobil merah mengkilap berhenti tepat di depan pintu cafe.
Nana yang melihatnya kagum. ‘Ini seperti keluarga kerajaan’ pikirnya. Sebuah
kaki yang jenjang putih mulus dengan dilengkapi high heels merah yang melekat
di telapak kakinya muncul dari pintu mobil.
“Ah Yura ternyata sudah datang” ucap Appa Chanwoo
“Nuguya?” Chanwoo mengernyitkan dahinya
“Appa dan Eomma sudah sepakat akan menjodohkanmu dengan
Yura”
“Mwo!!” Chanwoo membulatkan matanya
Nana yang tak sengaja mendengar pembicaraan itu
menghentikan aktifitasnya mengelap piring. ‘Apa yang terjadi. Apa aku mencintai
chanwoo?’ pikirnya.
“Kenapa Appa tidak membicarakan ini denganku! Aku
tidak...” ucap Chanwoo terputus karena Yura datang
“Yura-ah silahkan duduk” “Ah nyonya Kim, lama tidak
bertemu” sapa Appa Chanwoo kepada Eomma Yura
“Ne, aigo Chanwoo tampan sekali seperti ayahnya” puji Eomma
Yura
“Ah ahjuma jangan berlebihan” ucap Chanwoo
“Jangan panggil aku ahjuma, panggil saja aku Eomma.
Lagipula sebentar lagi aku akan menjadi mertuamu” jelas Eomma Yura
“Eomma apa namja ini yang bernama Jung Chanwoo?” tanya
Yura dengan sopan
“Ne”
Yura tersenyum simpul menatap Chanwoo
“Eumm, jadi kapan kita akan melaksanakan pertunangan
untuk Chanwoo dan Yura?” tanya Appa Chanwoo
“Mwo. Tunangan!!” ucap Chanwoo dan Yura bersamaan,
pandangan mereka bertemu di satu titik. Sangat terlihat kecanggungan di antara
mereka.
Nana yang mendengar itu tersentak lagi hatinya. Matanya
sudah mulai membendung air matanya tapi tangan putihnya segera menghapusnya
sebelum air mata itu menetes.
@Author pov end
@Jung Nana pov
Aku keluar dari cafe itu dan menarik nafas panjang.
Suasana luar cafe begitu mencekam setelah cafe itu disewa untuk pertemuan
keluarga Chanwoo dan Yura. Aku mulai berjalan menelusuri jalan pulang melewati
jalan setapak kecil. Melihat lampu lampu yang menyala dipinggir jalan. Menikmati
kota Seoul dimalam hari
“Chakkaman! !” sepertinya ada yang berbicara denganku. Dia
berada dibelakangku lalu memanggilku. “Nana” Suara itu sepertinya familiar
ditelingaku. Akupun membalikan badanku.
“Kau.. Chanwoo apa yang kau lakukan” “Bukankah kau sudah
pulang” tanyaku lagi
“Aku sengaja kesini lagi,, kajja” Chanwoo menarik
tanganku dan hendak menggandengnya
“Kau pulanglah. Aku tidak mau berurusan dengan Appamu.
Lagipula bukankah kau sudah dijodohkan dengan yeoja itu” aku menepis tanganya
“Ahh dia, Kim Yura. Dia gadis yang baik” “Tapi aku tidak
menyukainya”
“Tapi acara pertunangan itu juga akan dilaksanakan kan? Ah
sudahlah kau pulang saja. Aku bisa pulang sendiri”
Chanwoo mengambil tanganku lagi dan menyerahkan sebuah
tas kecil
“Mwoya?”
“Itu payung dan jaket yang kau berikan dulu. Gomawo”
“Cheonma. Sekarang pulanglah”
“Ani. Aku ingin mengantarmu” “tenang saja, appaku tidak
mengetahui hal ini”
Kami berdua mulai berjalan bersebelahan di jalan setapak
itu. Masih hening, tidak ada percakapan. Akupun juga bingung akan memulai
pembicaraan darimana.
“Apa kau tidak membaca surat itu?” Chanwoo akhirnya
memulai pembicaraan
“Surat apa?” tanyaku
“Surat yang kutaruh dilokermu”
“Surat? Loker??” aku berpikir sebentar. Mungkinkah surat
yang Bobby tulis itu sebenarnya surat dari Chanwoo.
“Mian”
Sampai akhirnya kami berada di ujung jalan rumahku. Aku
menghentikan langkahku.
“Aku sudah sampai. Gomawo kau sudah mengantarku” ucapku
sopan
“Yak! hanya itu?! Kau tidak menawariku untuk mampir
kerumahmu?”
“Aigo. Kau ini”
Pletakkk. Aku memukul kepalanya karena Chanwoo terus
menawar.
“Aku pulang” aku membuka pintu rumahku. Aku sengaja lewat
pintu samping rumahku karena itu jalan yang cepat agar aku sampai ke kamarku.
Aku melepas sepatu dan menggantinya dengan sendal yang berada di dekat pintu.
“Kau sudah pulang Nana-ah” ucap Eommaku dari dalam
“Emm Eomma dimana toiletnya. Aku sudah tidak tahan lagi”
ucap seseorang
yang ternyata dia Chanwoo berada dibelakangku
“Kau masih mengikutiku!!” ucapku
“Diamlah. Dimana toiletnya sebelum aku mengompol disini”
“Aigo!, disana” aku menunjuk ke sebuah pintu yang
merupakan pintu toilet
“Nana-ah siapa namja itu? Apa dia namjachingumu?” Eommaku
sudah mulai mengintrogasiku
“Ani, dia Jung Chanwoo temanku”singkatku
“Jinjja? Sepertinya dia anak baik baik. Dan dari
penampilanya eomma rasa dia anak orang kaya” tebak eommaku
“Ne benar, dia adalah putera pengusaha presiden Jung
(bukan presiden korea, Cuma presiden pengusaha besar)”
“Mwo!” eommaku membelakakk
“Ah gomawo eomma, Nana” Chanwoo tersenyum simpul
memandang eommaku sopan. Mwo! Eomma? Sejak kapan dia memanggil eommaku dengan
sebutan ‘Eomma’
“Geumanhae. Kau bisa pulang sekarang. Aku tidak mau
appamu gelisah” ucapku
“Yak! apa kau mengusirku?”
“Chanwoo-ah Nana benar, lagipula kau belum meminta ijin
kepada appamu. Kau bisa datang lain kali kesini” jelas eommaku
“Ne eomma, aku pulang. annyeong” Chanwoo pun berlalu,
berjalan pulang kerumahnya
@Jung Nana pov end
@Author pov
Nana merebahkan tubuhnya di sebuah kasur empuk yang tak
terlalu besar itu. Matanya menerawang langit langit kamar. Pikiranya sedang
tertuju pada semua hal yang ia lakukan seharian ini. Chanwoo Chanwoo dan
Chanwoo lagi. Tiba tiba namja itu muncul di pikiranya sampai Nana menutup
matanya.
Nana berjalan di sebuah taman yang amat sepi. Berjalan
dengan santai sambil menikmati senja di taman itu. Bunga sakura yang mulai
berjatuhan menambah kesan indah disana. Nana menghentikan langkahnya, Tiba tiba
matanya tertuju pada sosok bayangan namja yang berrada di depanya. Mungkin
namja itu berada 100 meter dari Nana berdiri. Kemudian ia berjalan hendak
menghampiri namja itu. Perlahan lahan bayangan itu berubah menjadi sososk namja
yang sebenarnya. Namja itu sudah tak asing lagi bagi Nana. Appanya. Awalnya
Nana tak mempercayai ini, appanya telah meninggal tapi sekarang berada di
depanya.
“Appa...” batinya menagis sambil menyebut namanya. Nana
berjalan semakin dekat dan hendak memeluk appanya
“Nana.. puteriku” Appanya juga memeluk Nana untuk melepas
rasa rindu
“Appa” sekali lagi Nana bergumam
“Nana-ah jaga Eomma dan Eonni dengan baik. Jangan sekali kali
kau membenci mereka, kau juga harus menjaga kesehatanmu” “Appa juga berpesan
padamu untuk berhati hati dengan Bobby. Bobby itu orang yang yangat berbahaya,
dia bisa membunuh eomma dan eonni bahkan dia juga bisa membunuhmu. Tapi disisi
lain ada malaikat yang menjagamu. Dia Chanwoo. Dia akan selalu menjagamu
walaupun Appanya pasti menentang semua ini” ucap Appanya yang masih dalam
keadaan memeluk Nana
Tiba tiba tubuh kekar itu mulai tidak bisa Nana rasakan.
Appanya menghilang lagi.
“Appa!.. Appa!!” Nana berteriak sekeras kerasnya
memanggil appanya tapi apa daya, Appanya tidak kembali.
Nana tersentak dan membuka matanya. TERNYATA HANYA MIMPI!
-----------------------00-----------------------
Jung Nana menghembuskan dan menghirup nafasnya dalam. Udara
dingin dan aroma kota Seoul di pagi hari memang membuat hati siapa yang
menghirupnya menjadi tenang. 06:30 KST masih terlalu pagi untuk murid SMA masuk
sekolah karena jam pelajaran dimulai pukul 8, tapi tidak untuk Jung Nana. Sekarang
ia sedang tidak ada jadwal bekerja dipagi hari, jadi ia memutuskan untuk
berangkat sekolah lebih awal.
Sekali lagi Nana menghirup nafas dalam menatap sebuah
taman yang cukup luas dibawahnya. Ya! Dia ada di balkon sekolahnya, matanya
mulai terpejam terbawa oleh hembusan angin. Drttttt drtttt.. sebuah dering
ponselnya menngagetkannya, matanya membelakak dan tangannya segera mengambil
ponselnya yang berada di saku bajunya.
“Kau dimana? Aku ada di depan rumahmu. Kita akan
berangkat sekolah bersama” sebuah pesan singkat dari Jung Chanwoo, tak lama
setelah membaca pesan itu Nana langsung mengetik beberapa kata dan membalas
pesannya
“Mianhae, tidak usah repot repot menjemputku dengan mobil
ferari hitam mu. Lagipula aku sudah di sekolah. Gomawo” balasnya
“Anio. Aku berjalan dari rumah. Baiklah kalau kau sudah
berada di sekolah. Annyeong” balas Chanwoo
“Ah, Nana. Sepertinya kau
harus punya pacar sekarang.” DEG~ Ucap Chanwoo
dari arah belakang dan membuat Nana kaget.
“Aigo,
kau ini mengagetkanku saja . Eh? Kenapa?” tanya Nana dengan heran. Chanwoo tersenyum simpul
“Kau tak bosan begini
terus?”
“Apa maksudmu? Bicaralah
yang benar! Kata-katamu sulit dimengerti huh!!” Nana menjitak
kepalanya keras. Lagi-lagi Chanwoo hanya tersenyum. Tak
biasanya. Dia akan membalas dengan jitakan jika aku menjitaknya. Itu sudah
pasti
“Chanwoo-ah kenapa
kau tiba tiba membahas pacar?” Nana mengernyitkan dahinya
“Jung Nana-ah
Saranghae. Aku mencintaimu”
DEG~DEG
Jantung Nana
berdetak cepat. Ia sama sekali tak menyadari kalau namja disampingnya ini
mencintainya.
“Ah a-aku..” Nana
gugup
Chanwoo dengan cepat
menghambur memeluk Nana dengan erat
“Aku ingin kau
menjadi yeojachinguku” bisik Chanwoo
“MWO!!”
TBC,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar