Selasa, 12 April 2016

KOREAN FANFICTION// She Is My Angel2/ akkinda



Title: SHE IS MY ANGEL (Chapter 2)
Author: akkinda
Genre: Romance
Rate: pg
Cast: Jung Nana
         Jung Chanwoo


 Happy Reading!!


CHAPTER 2



Nana membelakak setelah mengetahui jika yang menyewa cafe ini adalah keluarga Chanwoo. Tanganya sudah tidak kuasa lagi menggenggam lap pel, ia menjatuhkanya dan membuat Chanwoo dan Presdir Jung menoleh.

“Nana!?...” batin Chanwoo. Raut mukanya langsung berubah seketika dalam pikiranya bertanya tanya. Mengapa Nana berada disini, apa dia bekerja di cafe ini. Tapi Chanwoo segera membuang raut mukanya itu agar Appanya tidak curiga. Beberapa menit kemudian datang beberapa orang yang merupakan keluarga besa Chanwoo.

Mobil merah mengkilap berhenti tepat di depan pintu cafe. Nana yang melihatnya kagum. ‘Ini seperti keluarga kerajaan’ pikirnya. Sebuah kaki yang jenjang putih mulus dengan dilengkapi high heels merah yang melekat di telapak kakinya muncul dari pintu mobil.


“Ah Yura ternyata sudah datang” ucap Appa Chanwoo
“Nuguya?” Chanwoo mengernyitkan dahinya
“Appa dan Eomma sudah sepakat akan menjodohkanmu dengan Yura”
“Mwo!!” Chanwoo membulatkan matanya

Nana yang tak sengaja mendengar pembicaraan itu menghentikan aktifitasnya mengelap piring. ‘Apa yang terjadi. Apa aku mencintai chanwoo?’ pikirnya.

“Kenapa Appa tidak membicarakan ini denganku! Aku tidak...” ucap Chanwoo terputus karena Yura datang
“Yura-ah silahkan duduk” “Ah nyonya Kim, lama tidak bertemu” sapa Appa Chanwoo kepada Eomma Yura
“Ne, aigo Chanwoo tampan sekali seperti ayahnya” puji Eomma Yura
“Ah ahjuma jangan berlebihan” ucap Chanwoo
“Jangan panggil aku ahjuma, panggil saja aku Eomma. Lagipula sebentar lagi aku akan menjadi mertuamu” jelas Eomma Yura
“Eomma apa namja ini yang bernama Jung Chanwoo?” tanya Yura dengan sopan
“Ne”
Yura tersenyum simpul menatap Chanwoo

“Eumm, jadi kapan kita akan melaksanakan pertunangan untuk Chanwoo dan Yura?” tanya Appa Chanwoo
“Mwo. Tunangan!!” ucap Chanwoo dan Yura bersamaan, pandangan mereka bertemu di satu titik. Sangat terlihat kecanggungan di antara mereka.
Nana yang mendengar itu tersentak lagi hatinya. Matanya sudah mulai membendung air matanya tapi tangan putihnya segera menghapusnya sebelum air mata itu menetes.



@Author pov end
@Jung Nana pov




Aku keluar dari cafe itu dan menarik nafas panjang. Suasana luar cafe begitu mencekam setelah cafe itu disewa untuk pertemuan keluarga Chanwoo dan Yura. Aku mulai berjalan menelusuri jalan pulang melewati jalan setapak kecil. Melihat lampu lampu yang menyala dipinggir jalan. Menikmati kota Seoul dimalam hari

“Chakkaman! !”  sepertinya ada yang berbicara denganku. Dia berada dibelakangku lalu memanggilku. “Nana” Suara itu sepertinya familiar ditelingaku. Akupun membalikan badanku.
“Kau.. Chanwoo apa yang kau lakukan” “Bukankah kau sudah pulang” tanyaku lagi
“Aku sengaja kesini lagi,, kajja” Chanwoo menarik tanganku dan hendak menggandengnya
“Kau pulanglah. Aku tidak mau berurusan dengan Appamu. Lagipula bukankah kau sudah dijodohkan dengan yeoja itu” aku menepis tanganya
“Ahh dia, Kim Yura. Dia gadis yang baik” “Tapi aku tidak menyukainya”
“Tapi acara pertunangan itu juga akan dilaksanakan kan? Ah sudahlah kau pulang saja. Aku bisa pulang sendiri”
Chanwoo mengambil tanganku lagi dan menyerahkan sebuah tas kecil
“Mwoya?”
“Itu payung dan jaket yang kau berikan dulu. Gomawo”
“Cheonma. Sekarang pulanglah”
“Ani. Aku ingin mengantarmu” “tenang saja, appaku tidak mengetahui hal ini”

Kami berdua mulai berjalan bersebelahan di jalan setapak itu. Masih hening, tidak ada percakapan. Akupun juga bingung akan memulai pembicaraan darimana.


“Apa kau tidak membaca surat itu?” Chanwoo akhirnya memulai pembicaraan
“Surat apa?” tanyaku
“Surat yang kutaruh dilokermu”
“Surat? Loker??” aku berpikir sebentar. Mungkinkah surat yang Bobby tulis itu sebenarnya surat dari Chanwoo.
“Mian”

Sampai akhirnya kami berada di ujung jalan rumahku. Aku menghentikan langkahku.


“Aku sudah sampai. Gomawo kau sudah mengantarku” ucapku sopan
“Yak! hanya itu?! Kau tidak menawariku untuk mampir kerumahmu?”
“Aigo. Kau ini”
Pletakkk. Aku memukul kepalanya karena Chanwoo terus menawar.

“Aku pulang” aku membuka pintu rumahku. Aku sengaja lewat pintu samping rumahku karena itu jalan yang cepat agar aku sampai ke kamarku. Aku melepas sepatu dan menggantinya dengan sendal yang berada di dekat pintu.

“Kau sudah pulang Nana-ah” ucap Eommaku dari dalam

“Emm Eomma dimana toiletnya. Aku sudah tidak tahan lagi” ucap seseorang 
yang ternyata dia Chanwoo berada dibelakangku

“Kau masih mengikutiku!!” ucapku
“Diamlah. Dimana toiletnya sebelum aku mengompol disini”
“Aigo!, disana” aku menunjuk ke sebuah pintu yang merupakan pintu toilet

“Nana-ah siapa namja itu? Apa dia namjachingumu?” Eommaku sudah mulai mengintrogasiku

“Ani, dia Jung Chanwoo temanku”singkatku

“Jinjja? Sepertinya dia anak baik baik. Dan dari penampilanya eomma rasa dia anak orang kaya” tebak eommaku

“Ne benar, dia adalah putera pengusaha presiden Jung (bukan presiden korea, Cuma presiden pengusaha besar)”

“Mwo!” eommaku membelakakk

“Ah gomawo eomma, Nana” Chanwoo tersenyum simpul memandang eommaku sopan. Mwo! Eomma? Sejak kapan dia memanggil eommaku dengan sebutan ‘Eomma’
“Geumanhae. Kau bisa pulang sekarang. Aku tidak mau appamu gelisah” ucapku
“Yak! apa kau mengusirku?”
“Chanwoo-ah Nana benar, lagipula kau belum meminta ijin kepada appamu. Kau bisa datang lain kali kesini” jelas eommaku
“Ne eomma, aku pulang. annyeong” Chanwoo pun berlalu, berjalan pulang kerumahnya


@Jung Nana pov end
@Author pov


Nana merebahkan tubuhnya di sebuah kasur empuk yang tak terlalu besar itu. Matanya menerawang langit langit kamar. Pikiranya sedang tertuju pada semua hal yang ia lakukan seharian ini. Chanwoo Chanwoo dan Chanwoo lagi. Tiba tiba namja itu muncul di pikiranya sampai Nana menutup matanya.

Nana berjalan di sebuah taman yang amat sepi. Berjalan dengan santai sambil menikmati senja di taman itu. Bunga sakura yang mulai berjatuhan menambah kesan indah disana. Nana menghentikan langkahnya, Tiba tiba matanya tertuju pada sosok bayangan namja yang berrada di depanya. Mungkin namja itu berada 100 meter dari Nana berdiri. Kemudian ia berjalan hendak menghampiri namja itu. Perlahan lahan bayangan itu berubah menjadi sososk namja yang sebenarnya. Namja itu sudah tak asing lagi bagi Nana. Appanya. Awalnya Nana tak mempercayai ini, appanya telah meninggal tapi sekarang berada di depanya.

“Appa...” batinya menagis sambil menyebut namanya. Nana berjalan semakin dekat dan hendak memeluk appanya
“Nana.. puteriku” Appanya juga memeluk Nana untuk melepas rasa rindu
“Appa” sekali lagi Nana bergumam
“Nana-ah jaga Eomma dan Eonni dengan baik. Jangan sekali kali kau membenci mereka, kau juga harus menjaga kesehatanmu” “Appa juga berpesan padamu untuk berhati hati dengan Bobby. Bobby itu orang yang yangat berbahaya, dia bisa membunuh eomma dan eonni bahkan dia juga bisa membunuhmu. Tapi disisi lain ada malaikat yang menjagamu. Dia Chanwoo. Dia akan selalu menjagamu walaupun Appanya pasti menentang semua ini” ucap Appanya yang masih dalam keadaan memeluk Nana


Tiba tiba tubuh kekar itu mulai tidak bisa Nana rasakan. Appanya menghilang lagi.
“Appa!.. Appa!!” Nana berteriak sekeras kerasnya memanggil appanya tapi apa daya, Appanya tidak kembali.

Nana tersentak dan membuka matanya. TERNYATA HANYA MIMPI!


-----------------------00-----------------------


Jung Nana menghembuskan dan menghirup nafasnya dalam. Udara dingin dan aroma kota Seoul di pagi hari memang membuat hati siapa yang menghirupnya menjadi tenang. 06:30 KST masih terlalu pagi untuk murid SMA masuk sekolah karena jam pelajaran dimulai pukul 8, tapi tidak untuk Jung Nana. Sekarang ia sedang tidak ada jadwal bekerja dipagi hari, jadi ia memutuskan untuk berangkat sekolah lebih awal.
Sekali lagi Nana menghirup nafas dalam menatap sebuah taman yang cukup luas dibawahnya. Ya! Dia ada di balkon sekolahnya, matanya mulai terpejam terbawa oleh hembusan angin. Drttttt drtttt.. sebuah dering ponselnya menngagetkannya, matanya membelakak dan tangannya segera mengambil ponselnya yang berada di saku bajunya.

“Kau dimana? Aku ada di depan rumahmu. Kita akan berangkat sekolah bersama” sebuah pesan singkat dari Jung Chanwoo, tak lama setelah membaca pesan itu Nana langsung mengetik beberapa kata dan membalas pesannya

“Mianhae, tidak usah repot repot menjemputku dengan mobil ferari hitam mu. Lagipula aku sudah di sekolah. Gomawo” balasnya
“Anio. Aku berjalan dari rumah. Baiklah kalau kau sudah berada di sekolah. Annyeong” balas Chanwoo


“Ah, Nana. Sepertinya kau harus punya pacar sekarang.” DEG~ Ucap Chanwoo dari arah belakang dan membuat Nana kaget.
Aigo, kau ini mengagetkanku saja . Eh? Kenapa?” tanya Nana dengan heran. Chanwoo tersenyum simpul
“Kau tak bosan begini terus?”
“Apa maksudmu? Bicaralah yang benar! Kata-katamu sulit dimengerti huh!!” Nana menjitak kepalanya keras. Lagi-lagi Chanwoo hanya tersenyum. Tak biasanya. Dia akan membalas dengan jitakan jika aku menjitaknya. Itu sudah pasti
“Chanwoo-ah kenapa kau tiba tiba membahas pacar?” Nana mengernyitkan dahinya
“Jung Nana-ah Saranghae. Aku mencintaimu”

DEG~DEG

Jantung Nana berdetak cepat. Ia sama sekali tak menyadari kalau namja disampingnya ini mencintainya.

“Ah a-aku..” Nana gugup

Chanwoo dengan cepat menghambur memeluk Nana dengan erat
“Aku ingin kau menjadi yeojachinguku” bisik Chanwoo
“MWO!!”




TBC,, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar